Manfaatkan Sampah Dapur, Mahasiswa Kukerta UNRI Gelar Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos

WARPES (Bengkalis) – Dalam upaya mengurangi penggunaan pupuk kimia yang berpotensi merusak lingkungan, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Bangun Kampung Universitas Riau menyelenggarakan pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos dengan memanfaatkan sampah dapur organik sebagai bahan baku.

Pelatihan ini dilakukan langsung oleh mahasiswa Kukerta UNRI dengan melibatkan ibu-ibu PKK, ibu rumah tangga serta perangkat desa di Aula Kantor Desa Liang Banir, Kecamatan Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis Riau, Senin (14/8/2023). Siang

Pelatihan yang dilakukan selama dua jam itu di ikuti oleh 18 orang peserta yang mewakili dari sejumlah dusun di wilayah Desa itu

Pelatihan itu sendiri bertujuan untuk memberikan alternatif pupuk yang ramah lingkungan kepada masyarakat setempat agar terciptanya tanaman yang lebih sehat dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dengan melakukan pengolahan sampah dapur organik secara sederhana.

Peserta Pelatihan terlihat Serius mengikuti Materi yang disampaikan Mahasiswa

Sampah dapur organik yang dapat diolah menjadi pupuk kompos seperti sayur, buah busuk, dan sampah organik lainnya.

Rangkaian agenda pelatihan dimulai dari sosialisasi tentang pengenalan tentang kompos yang dilanjutkan dengan pengenalan bahan dan alat yang dibutuhkan dalam pembuatan kompos seperti sisa sayuran, molase, dedaunan kering, tanah hitam, alas plastik, pisau dan tali rafia.

Sebelum memulai pelatihan, mahasiswa Kukerta UNRI telah mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan tersebut.

“Pengolahan sampah dapur menjadi Pupuk Kompos secara sederhana menggunakan molase yaitu larutan gula merah dan cairan EM4 yang di fermentasi selama 1 minggu. Ini berperan sebagai penyubur bagi bakteri dan pengurai bahan-bahan organik.” ujar salah satu Narasumber dari Kukerta UNRI.

Untuk mempermudah pemahaman peserta pelatihan, mahasiswa Kukerta UNRI membagikan buku panduan prosedur pembuatan kompos. Mahasiswa Kukerta UNRI melakukan Pelatihan secara langsung dengan mengikutsertakan ibu-ibu peserta dalam proses pembuatannya dan memastikan setiap proses yang dilakukan oleh ibu-ibu tersebut telah berjalan dengan baik dan benar. (Rls)

Pos terkait