Program Pamsimas Solusi Air Bersih di Rohil

ROKANHILIR, wartapesisir.com – Realisasi Program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas), merupakan salah satu program yang menjadi prioritas di Rokan Hilir.

Program ini turut dinaungi oleh Kementerian PU, Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Desa.Dengan tujuan menjamin kualitas air bersih maupun lingkungan tempat tinggal yang sehat, khusunya bagi masyarakat desa, pinggiran kota dan daerah Urban.

Program ini merupakan kegiatan potensial sudah 15 provinsi termasuk Riau (Rokan Hilir) ini, ingin menjamin seluruh masyarakat mendapatkan akses air bersih maupun sanitasi yang baik.
Kondisi air minum dan sanitasi buruk dapat berdampak pada kesehatan masyarakat. Salah satu dampak yang ditimbulkan yakni Stunting pada anak (kekerdilan). Berdasarkan dari hasil penelitian sekitar 35 persen terjadi karena buruknya air minum dan sanitasi.

Oleh karena itu, program ini ingin menjamin terutama di daerah yang kurang terjangkau air bersih. Kami mendukung dengan memberikan bimbingan teknis mengenai persiapan untuk penyediaan air bersih dan lingkungan sanitasi, agar terus dikembangkan oleh masyarakat

Melalui bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM) ,tahun 2018 Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) mendapatkan anggaran sebesar Rp 14,8 Milyar.”Tahun ini kita dapat 14,8 milyar dari DAK, sanitasi itu ada dua yakni reguler dan afirmasi,”Kata Kepala Dinas Perumahan Zulfahmi beberapa waktu lalu.

Untuk DAK afirmasi lanjutnya, di tujukan untuk daerah kecamatan yang berbatasan strategis nasional yang terdapat di tiga kecamatan yakni, Pasir Limau Kapas, Sinaboi serta Bangko.

Sementara untuk reguler tambahnya, bantuan nya hanya berupa septic tank 1 unit dalam satu rumah.”Untuk reguler hanya septic tank,dan hanya satu unit per rumah, satu kepenghuluan hanya dapat lima unit,”Jelasnya.

Zulfahmi juga menyebutkan, sebelumnya anggaran DAK sanitasi tersebut hanya sebesar 4,8 milyar untuk Rohil.

“Dana keseluruhan 14,8 milyar dari sebelumnya hanya 4,8 milyar, namun karena kita banyak mengajukan data kemudian di respon oleh kementrian dan dana di tambah,”bebernya.

Untuk saat ini tambahnya lagi, pihaknya masih membentuk Tim Fasilitator Lapangan (TFL),dan tersebut yang nantinya akan bekerjasama dengan tim swadaya masyarakat

Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) terus percepat pelaksanaan pembangunan program sanitasi berbasis masyarakat. Saat ini pengerjaan sanitasi tersebut telah mencapai 70 persen.

Kepala Dinas Perkim Rohil, Zulfahmi melalui PPTK kegiatan Tito Satria menyebutkan, program sanitasi yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus tersebut, Kabupaten Rokan Hilir merupakan terbaik se Provinsi Riau dalam pelaksanaannya.

“Untuk Riau Rohil yang melakukan pendongkrakan dari segi progress penyerapan keuangan maupun fisiknya, progress kita merupakan terbaik,”katanya.

Sesuai dengan penilaian yang di lakukan oleh Tim Fasilitator Lapangan (TFL) kementrian melalui monitoring dan evaluasi yang langsung turun kelapangan pada tanggal 12 oktober yang lalu untuk meninjau pelaksanaan kegiatan.

Dijelaskan Tito, dari 30 titik lokasi kegiatan tidak ada hambatan dalam pelaksanaan nya, baik dari segi pelaksanaan kegiatan maupun lainnya. Dan di dalam program sanitasi itu, hanya ada satu titik yang gagal dilaksanakan karena terkendala masalah konflik agrarian..“Sekarang kita sudah pada tahap pembuatan Ipal, MCK serta jaringan pipa sehingga telah terealisasi berkisar 70 persen,”paparnya.

Dari Sejumlah kabupaten didaerah Riau dan Riau Kepulauan, Rohil merupakan daerah yang paling signifikan dalam menaikkan serapan anggaran. Dengan program yang sama, saat ini kabupaten Rohul masih dalam proses penggalian, Kabupaten Bengkalis gagal sementara Kabupaten Inhil dan Pekanbaru baru memulai kegiatan.

Ditambahkan tito, untuk saat ini ada beberapa kendala yang dialami dalam pengerjaan program sanitasi tersebut. Dimana, dengan tingginya curah hujan beberapa wilayah pengerjaan di genangi oleh banjir sehingga pekerjaan terhambat.
“Sehingga terjadi hambatan pada pemasangan lantai atas Septictank dan jaringan pipa, sementara untuk bak control meski banjir masih bias kita cetak di luar,”katanya.
Sesuai dengan target lanjutnya lagi, pengerjaan program sanitasi akan selesai sebelum bulan Desember 2018 mendatang. Dan saat ini masih pada tahap finishing jaringan.

Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) sudah melakukan sosialisasi penjaringan minat Program Penyediaan Sarana Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) III Tahun 2019. Program yang baru pertama kali dijalankan di Rohil ini, dihadiri sebanyak 83 Kepala Desa (Datuk Penghulu) dari wilayah pesisir Kabupaten Rohil. Sebab wilayah pesisir Rohil tingkat kesulitan air bersih nya sangat tinggi.

Kepala Dinas Perkim Rohil Zulfahmi ST MT mengatakan, penjaringan minat Pamsimas terhadap Kepenghuluan ini sudah diajukan sejak Maret kemarin kepada satuan kerja penyediaan air minum Provinsi Riau sebanyak 83 Kepenghuluan dari kecamatan pesisir Rohil seperti Kubu, Kuba, Palika, Bangko, Sinaboi dan Batu Hampar.

Dari 83 Kepenghuluan itu lanjut Kepala Dinas Perkim (Zulfahmi, ST. MT), di tahun 2019 ini akan ada 25 kepenghuluan yang mendapatkan bantuan itu terlebih dahulu berdasarkan proposal yang diajukan kepenghuluan kepada satker Provinsi Riau.

“Proposal itu nantinya yang di evaluasi oleh tim panitia yang terdiri dari Dinas Perkim, Bappeda, PUTR dan DLH untuk menetapkan 25 kepenghuluan itu,” ungkapnya

Kepala Dinas Perkim Zulfahmi berharap, kepada kepenghuluan yang berhasil mendapatkan program ini dapat mensukseskanya dan siap untuk melaksanakan sesuai dengan ketentuan. (Advertorial)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *