Wartapesisir — Di balik perjalanan hidupnya yang dikenal sebagai seburuk-buruknya manusia, siapa sangka Firaun mempunyai seorang istri yang beriman kepada Allah Azza wa Jalla.
Dialah Asiyah binti Muzahim yang menurut Rasulullah dalam hadisnya menjadi salah satu dari empat perempuan mulia.
Dalam riwayat tersebut dikatakan, “Pemuka wanita ahli surga ada empat. Ia adalah Maryam binti Imran, Fatimah binti Rasulullah, Khadijah binti Khawailid dan Asiyah (istri Firaun).” (HR. Hakim dan Muslim).
Meski suaminya adalah orang yang kejam dan bengis, Asiyah dikenal sebagai sosok perempuan yang sabar, santun berbudi pekerti luhur, penyayang, dan penuh keteguhan untuk senantiasa berada di jalan Allah.
Mulanya, Asiyah di merasa bahagia setelah menikah dengan Firaun. Namun ketika raja kejam itu mengaku sebagai Tuhan, Asiyah mulai merasa resah dan perlahan kebahagiaannya luntur.
Ia dipaksa mengakui bahwa suaminya itu adalah Tuhan. Tetapi karena keimanan yang ada di hati Asiyah, ia tetap menolak hingga rela mendapat perlakuan yang tidak sepantasnya dari Firaun.
Dalam sebuah hadis dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Firaun mengikat istrinya dengan besi sebanyak 4 ikatan, pada kedua tangan dan kedua kakinya. Jika ia telah meninggalkan Asiyah terbelenggu maka para malikat menaunginya.” (HR. Abu Ya’la).
Selain itu, Asiyah merupakan perempuan yang menyelamatkan Nabi Musa as ketika masih bayi dari tangan kejam Firaun.
Saat itu, Asiyah menemukan bayi Nabi Musa di dalam sebuah keranjang. Hampir saja Nabi Musa akan dibunuh oleh Firaun karena sang raja takut jika takhtanya akan direbut Nabi Musa kelak di kemudian hari. Namun, Asiyah berhasil merayu Firaun sehingga Nabi Musa tidak jadi dibunuh oleh Firaun.
Kisah ini diabadikan Allah dalam Surah Al-Qashash ayat 9:
“Dan berkatalah istri Firaun; “(Ia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan ia bermanfaat kepada kita atau kita ambil ia menjadi anak.” Sedang mereka tiada menyadari.” (QS. Al-Qashash: 9).
Karena ketegarannya menghadapi seorang suami yang selalu menyiksanya, Asiyah pernah berdoa kepada Allah sebagaimana yang termaktub dalam Surah At-Tahrim ayat 11.
Asiyah berdoa, “Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim.’ (Q.S. At-Tahrim: 11).
Wallahu a’lam.[]