BAGANSIAPIAPI – Ratusan pekerja kasar asal Kecamatan Bangko, Batu Hampar dan Sinaboi Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) yang selama ini mengais rezeki sebagai pengolah kayu kayu bekas tumbang di kawasan HPH milik Perusahaan Diamond Raya Timber (DRT) mendatangi Bupati Afrizal Sintong.
Kedatangan mereka untuk mengadu nasibnya yang terkatung-katung karena kehilangan pekerjaan pasca ditangkapnya bahan bahan olahan oleh aparat setempat.
RZ, salah satu pekerja tukang angkut bahan papan dan Broti warga asal Batu Hampar kepada www. wartapesisir.com, mengatakan sudah satu Minggu ini dia dan bapaknya yang sudah memasuki usia renta menganggur.
“Sejak bahan kayu sering ditangkap, saya dan bapak serta kawan yang lain sudah tidak berkerja,” kata RZ (44) tahun yang juga memiliki tanggungan lima anak di kampungnya itu.
RZ berkisah, sejak bahan bahan kayu milik tukang gergaji Mesin (sinsaw) kerap ditangkap aparat, dia bersama puluhan buruh angkut dan tukang gerobak lainnya kehilangan pekerjaan.
“Untuk makan terpaksa ngutang sana sini, belum lagi kebutuhan hidup dan anak sekolah kian hari kian meningkat,” keluh pria berbadan gempal itu.
Lain halnya dengan yang dialami YN, Warga kecamatan Bangko, niat hati memperbaiki ekonomi, dengan modal pinjaman, dia pun memodali para pekerja tukang sinsaw. selama 2 bulan usahanya lancar.
Namun apa daya, bak sebuah pepatah ‘ Mujur Tak Dapat Diraih, Malang Tak Dapat Ditolak’ . Setelah menginvestasikan seluruh modalnya, semua bahan kayu miliknya ditangkap dan disita.
Saat ini YN hanya bisa meratapi nasibnya. Ayah tiga anak yang tidak mempunyai pekerjaan tetap ini kebingungan untuk mengembalikan pinjaman modal usahanya itu.
“Poneng kiniko bang, Kojo lain payah, dai dulu zaman Atuk Atuk kami ikolah kojonyo, kalo Ado Kojo lain tak Iko kami kojokan doh , ( pening sekarang ini bang, kerja lain tidak ada, dari dulu zaman nenek moyang kami sudah melakukan pekerjaan ini, kalau ada pekerjaan lain tak mungkin ini yang kami kerjakan –red) ucap YN.
Diakuinya, saat ini dirinya kesulitan untuk membayar hutang ” jangankan baya utang, nak makanpun payah kininko,” ujar pria kurus itu.
Atas dasar itu, Senin (29/5/2023), mereka mencoba mengadu peruntungan menemui Bupati Rohil Afrizal Sintong.
Bupati Afrizal Sintong menunjukkan sikap prihatinnya atas yang dialami para pekerja itu. Menurut Bupati pekerjaan ini sudah dilakukan secara turun temurun sejak ratusan tahun lalu.
“Ada sekitar 400 KK yang menggantungkan hidup pada pekerjaan ini, Pekerjaan yang mereka lakukan hanyalah untuk memenuhi kebutuhan hidup, bukan mencari kaya,” kata Afrizal Sintong.
Meski demikian, kata Bupati, pekerjaan tersebut tetaplah melanggar hukum yang berlaku dan aparat hukum sudah bekerja sesuai dengan aturan yang ada.
“Maka dengan itu kami berupaya agar para pekerja kayu ini mendapatkan bantuan dari pemerintah, sambil berusaha mencari pekerjaan yang lain,” kata politisi Golkar ini.
Selain itu ia meminta kepada pihak perusahaan DRT agar memperhatikan kebutuhan kebutuhan masyarakat di wilayah operasionalnya.
“Sampai saat ini satu keping papan pun tak pernah didapatkan masyarakat, harapan kami kepada PT Diamond bagaimana kebutuhan kayu masyarakat bisa didapatkan,” kata Bupati Afrizal Sintong (**)