Ketua DPRD Rohil dan Anggota DPRD Temui Puluhan Para Pedang Lokal, Untuk Mencari Keadilan

Bagansiapiapi Warpes ) – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) Maston, temui puluhan pedang lokal Bagansiapiapi seperti pedagang pakaian, aksesoris dan peralatan pecah belah yang datang kekantor DPRD, untuk mencari keadilan dan menyampaikan aspirasi pedagang lokal hingga malam hari, terkait adanya pasar kaget yang di sebut masyarakat Bagansiapiapi bazar.

Turut hadir dalam rapat bersama pedagang lokal anggota DPRD Rohil dari fraksi Partai Demokrat Imam Seroso dan camat bangko serta sekcam bangko dan stafnya. Rabu (20/4/2022) malam.

Masto memberikan kesempatan kepada pedagang lokal Bagansiapiapi, untuk memberikan hak suaranya untuk menjelaskan apa yang ingin di sampaikan para pedagang lokal.

Salah satu pedang menjelaskan, kemarin kami pergi ke Dinas Perindustrian dan Pedagang Pasar (Disperindagsar) Rohil menyampaikan, aspirasi kami namu tidak ada kata kesempatan, kemudia kami pergi menjumpai pak camat terkait surat izin untuk dibukanya pasar kaget atau bazar tersebut. Kemudian pak camat mengatakan, kami dari camat bangko tidak pernah mengeluarkan surat izin keramaian apa pun di masa pandemi covid-19.

Lanjut pedagang, kami sangat kecewa kepada pemerintah daerah Rohil, atas bukanya pasar kaget atau bazar tersebut, di bulan ramadan ini, padahal kemarin pasar kaget atau bazar telah di buka pada bulan maret 2022 kemarin, justru pada bulan april 2022 buka lagi pasar kaget atau bazar.

Pada hal kami dari pedagang berharap kepada pemerintah agar bazar tidak diadakan pada bulan ramadhan ini, sebab kami para pedagang lokal untuk mencari konsumen berbelanja ketempat kami, pada saat bulan ramadan tahun ini, untuk memuhi kebutuhan sehari hari, dua tahun kebelakang ini kita di batasi untuk berjualan di sebabkan pandemi covid-19.

“Kami para pedagang lokal Bagansiapiapi taat membayar pajak bulan kepada pemerintah daerah melalui petugas pemungut pajak.

“Kami meminta kepada lembaga DPRD Rohil agar dapat memfasilitasi dan memperpanjang lidah kami menyampaikan kepada pemerintah daerah untuk segera menutup pasar kaget atau bazar tersebut,”jelasnya.

Imam Seroso menyampaikan, kita harus dudukan bersama untuk menyelesaikan personal ini, mungkin besok pagi kita menghadap bersama pak bupati, untuk menyelesaikan permasalahan ini. Ada beberapa opsi yang kami sampaikan kepada pak bupati kita, sebagai pertimbangan bagi beliau untuk para pedagang lokal kita,”katanya.

 

“Mudah – mudahan ini menjadi pelajaran bagi kita, bahkan setiap tahun pedagang lokal kita terganggu adanya pasar kaget atau bazar.

 

Teman teman dari pedagang kita memang pada dasarnya kalau ada Iven nasional seperti MTQ, Bakar Tongkang, HUT Rohil, mereka memperolehkan adanya pasar kaget atau bazar tersebut, akan tetapi untuk hari besar keagamaan seperti menyambut hari raya, imlek dan tahun baru para pedagang lokal menolak ada pasar kaget atau bazar tersebut.

 

Dari dulu memang sudah pernah ada kesempatan ini di zaman pak Bupati Suyatno. Ada juga Iven yang boleh kita lakukan bazar, kita akan buat kesepakatan bersama OPD dan Bupati, supaya pedagang lokal kita bisa juga berjualan untuk mendapatkan keuntungan, seperti dibulan Rahmadan, Imlek dan Tahun Baru,”terang Imam.

Selanjutnya, esok pagi kami coba koordinasi sama pak bupati dan kepada para pedagang lokal Bagansiapiapi, kami dari lembaga legislatif Rohil akan melakukan pertemuan dengan Bupati, Disperindagsar dan camat bangko untuk mencari solusinya besok pagi,”tandasnya.(Ant)

 

Pos terkait