Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Riau belum bisa memastikan apakah jemaah Haji pada tahun 2020 ini akan diberangkatkan ke tanah Suci Mekah. Pasanya hingga saat ini pemerintah Arab Saudi juga belum memberikan kepasatian apakah akan membuka haji pada tahun 2020 ini bagi jemaah negara-negara di dunia termasuk Indonesia.
“Untuk kepastiannya kita tunggu tanggal 2 Juni ini, melalui keputusan Pemerintah Pusat,” ujar Kakanwil Kemanag Riau, Mahyudin, Selasa (26/5/2020).
Walaupun belum ada kepastian keberangkatan jemaah haji hingga tanggal 2 Juni ini, Kanwil Kemenag Riau tetap mengimbau kepada jemaah calon haji (JCH) tetap menyelesaikan pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) untuk tahap kedua. Bahkan Kemenag memperpanjang pelunasan haji sampai tanggal 29 Mei 2020.
“Jadwal pelunasan tahap pertama dan kedua itu tanggal 12 sampai 20 Mei, diperpanjang hingga 29 Mei. Bagi calon jemaah yang belum melakukan pelunasan bisa melunasinya hingga tanggal 29 Mei,” ujar Mahyudin.
“Untuk itu, kami mengimbau kepada Kemenag Kabupaten/Kota, BPS Bipih, agar lebih intensif dalam menghubungi calon jemaah haji berhak melunasi. Dan mensosialisasikan perpanjangan pelunasan biaya haji melalui mekanisme tanpa tatap muka,” tutupnya.
Sementara itu Asisten I Setdaprov Riau Ahmad Syah Harrofie, mengatakan Pemprov Riau juga menunggu keputusan dari Kemenag untuk kepastian keberangkatan jamah haji asal Riau. Dan pada prinsipnya Pemprov Riau telah siap melaksanakan keberangkatan jemaah haji melalui Embarkasi Haji Antara Riau.
“Keputusannya kita tunggu 1 Juni, apa keputusannya kan ada tiga opsi yang bakal disiapkan untuk keberangkatan jemaah haji kita. Untuk jemaah kita akan berangkat tanggal 13 Juni,” jelas mantan Pj Bupati Bengkalis ini.
Dijelaskan Ahmad Syah, pemerintah masih berpegang pada tiga skenario awal untuk kepastian JCH, Pertama, pemerintah akan memberangkatkan seluruh jemaah jika Arab Saudi menyelenggarakan haji seperti biasa. Kedua, pemerintah membatasi jumlah jemaah yang berangkat jika Saudi menerapkan social distancing dalam haji kali ini. Pemerintah juga menyiapkan skenario jika haji tahun ini dibatalkan karena corona.
“Jadi kalau haji tahun ini tidak digelar, maka pemerintah membuka opsi bagi jemaah menarik biaya pelunasan. Namun para jemaah dipastikan mendapat prioritas salam antrean haji tahun 2021. Tentunya untuk daftar tunggu haji bagi yang belum berangkat akan semakin panjang, itu otomatis,” tutupnya.
Sumber ; cakaplah