ROKAN HILIR – Masyarakat berprofesi nelayan yang biasa menggunakan Sungai Pabrik sebagai akses kegiatan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) yang telah melakukan normalisasi Sungai itu.
Dengan dinormalisasinya sungai tersebut, musibah banjir yang selama ini menjadi momok warga setempat setiap musim hujan di daerah itu sudah tertanggulangi.
Selain itu, Sungai Pabrik juga merupakan sumber kehidupan masyarakat nelayan. akses lalu lintas perahu para nelayan setempat untuk melakukan kegiatan ekonomi mereka melalui hasil laut. Ratusan perahu nelayan setiap hari hilir mudik memanfaatkan sungai alam itu.
Penghulu Bagan Punak Pesisir, Toyib mengatakan, sekitar 250 Kepala Keluarga di desanya menggantungkan nasib sebagai nelayan. Begitu pula dengan Kelurahan Bagan Hulu, sebagian warganya menjalani profesi sebagai penangkap ikan.
“Atas nama masyarakat Bagan Punak Pesisir, khususnya para petani dan nelayan mengucapkan ribuan terima kasih kepada pemerintah Kabupaten Rokan Hilir melalui dinas PUPR ini, karena sudah bersedia menormalisasi sungai ini,” kata Toyib, saat dijumpai sejumlah wartawan di lokasi kegiatan, Kamis (22/10/2020).
Ketua RT 24, Kelurahan Bagan Hulu, Peri Prawira, juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada pemkab setempat. Menurutnya Sungai Pabrik merupakan salah satu akses urat nadi perekonomian para nelayan dilingkungan sungai tersebut.
“Kita berharap bisa mengatasi banjir dan memperlancar kegiatan nelayan, selain itu bisa juga dijadikan areal wisata,” ujar Peri Prawira, didampingi ketua RT 15 kepenghuluan Bagan Punak Pesisir, Ali Sudiman.
Kepala Dinas PUTR Rohil Melalui Kabid Sumber Daya Air (SDA) Welly Zukiar ST, mengungkapkan, kegiatan ini merupakan program pengembangan jaringan irigasi dan pengairan yang bersumber dari APBD Kabupaten Rohil TA. 2020 ini.
“Tujuannya ya pertama karena di sini kan banyak masyarakat nelayan nelayan lain yang skala kecil, jadi mereka sering mengeluh masalah alur Sungai pabrik ini semakin lama semakin mengecil, nah kebetulan kita ada program ini, maka kita kerjakan,” kata Welly.
Disebutkan Kabid Welly, ada dua sasaran yang dituju dari program pengerukan (Normalisasi) ini. Pertama untuk penanggulangan banjir, yang kedua adalah untuk masyarakat para nelayan agar bisa lebih mudah beraktivitas.
” harapan kami begitu kegiatan ini selesai, besar harapan kami kepada masyarakat setempat melalui pak lurah atau Pak Penghulu agar dapat menjaga kebersihan sungai ini dengan cara tidak membuang sampah sembarangan,” harap Welly.
Pendangkalan dan penyempitan yang terjadi pada Sungai Pabrik itu, selain faktor sendimentasi air pasang surut yang terjadi dua kali dalam sehari, juga merupakan imbas dari perilaku buruk sebagian masyarakat yang sering membuang sampah ke sungai.
Namun, alhamdulillah normalisasi sudah hampir rampung dilakukan. Kami sangat berharap kepada masyarakat sekitar Sungai Pabrik untuk bersama-sama menjaga kelestarian sungai ini dengan tidak lagi membuang sampah sembarangan,” kata Kabid Welly
Ditambahkannya, langkah pembersihan saja tak cukup untuk menjadikan sebagai kota layak huni, tetapi sosialisasi dan edukasi untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat juga harus ditanamkan sejak dini melalui berbagai program kepedulian lingkungan
Normalisasi Sungai Pabrik dilakukan mulai dari kawasan Simpang Sungai Garam, hingga sampai ke muara Sungai Rokan dengan volume sepanjang 2.500 lebar 20 meter. (Redaksi)