M Nababan Ajak Masyarakat Rohil Jaga Toleransi Antar Umat Beragama

ROKAN HILIR, Warta Pesisir.Com — Kemerdekaan Republik Indonesia ke 74 baru saja dirayakan rakyat Indonesia se Nusantara pada 17 Agustus 2019 yang lalu.

Kemerdekaan merupakan hasil perjuangan serta jerih payah para pejuang terdahulu dari berbagai macam agama maupun suku yang telah rela mengorbankan segalanya.

Harga kemerdekaan yang begitu mahal sudah sangat selayaknya dipertahankan dengan menjalin kesatuan dan persaudaraan sehingga tidak terjadi perpecahan dan konflik.

Pengurus Badan Kerjasama Antar Gereja (BKAG) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) yang juga Pengurus Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) Rohil, M Nababan, mengajak seluruh elemen masyarakat agar senantiasa memelihara persatuan dan kesatuan dengan mengedepankan toleransi antar umat beragama.

“Persatuan dan persaudaraan harus kita jaga, toleransi antar umat beragama juga harus kita kedepankan,”sebutnya saat diwawancarai media ini ,senin (19/8/2019)

Semua tokoh agama yang ada khususnya di Rohil lanjut M Nababan, harus lebih sering duduk bersama untuk membahas berbagai hal dalam memajukan Rohil dan membahas peraatuaan dan kesatuan.

“Para tokoh agama inilah yang akan memikirkan generasi muda kita, jangan kita mau Rohil ini terpecah belah, jangan mengedepankan ego masing-masing,”paparnya.

Kita harus sering dusuk satu meja untuk memajukan rohil dan membahas peraatuaan dan kesatuan dan memberikan pemasukan kepada generasi muda.

FKUB katanya lagi, memiliki peran yang sangat penting dalam hal mempersatukan serta menciptakan keharmonisan antar umat bergama yang ada di Rohil.

“Semisalnya ada terjadi konflik maka akan langsung bisa di musyawarah kan sehingga tidak berkepanjangan, ” ujar mantan anggota DPRD Rohil periode 1999 -2004 itu.

Bahkan M Nababan juga mengaku sangat dekat dengan para tokoh agama yang ada di Rohil. “Saya sangat merasakan kedekantan dengan saudara-saudara ustad dan kita sering duduk bersama sambil ngopi dan membahas berbagai hal,”jelasnya.

M Nababan juga mengajak seluruh elemen masyarakat agar lebih bijak dalam bermedia sosial. Sebab katanya lagi, media sosial sangat rentan terhadap konflik serta menyebar nya berita-berita hoax yang dapat memecah bangsa. (**)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *